TUGAS
SOFTSKIL
Desain
Pemodelan Grafis dari segi Interaksi Manusia dan Komputer
Kemampuan estetika dari desain
grafis dan tipografi adalah peningkatan yang penting terhadap desain sistem
manusia-komputer sebagai pengguna antarmuka menjadi lebih fleksibel dan
powerfull. Bagaimanapun, hal ini belum dapat diklaim untuk menjadi media baru
yang tekstual dan penampilan grafik yang diunggulkan. Jelasnya, tidak ada
individu dapat diharapkan mempunyai pelatihan formal di semua bidang tersebut,
walaupun permintaan cukup tinggi untuk orang dengan latar belakang
multidisipliner, gabungan kemampuan sistem komputer dengan beberapa keahlian
ilmu manusia.
Suatu alternatif yang lebih
realistis adalah untuk menuju ke suatu kesadaran akan tingkat pemahaman
menyeluruh dari subjek bidang-bidang yang relevan, mungkin dikombinasikan
dengan ilmu yang khusus dalam satu bidang atau lebih. Tingkat kesadaran dari
ilmu pengetahuan adalah esensi khusus untuk insinyur dan ilmuwan komputer, yang
secara mendasar diharapkan mendesain antarmuka pengguna-sistem sebagai bagian
dari sistem proses desain secara menyeluruh.
Interaksi computer dengan manusia atau dengan bahasa
inggris dikenal dengan “human-computer interaction / HCI” merupakan ilmu yang
mempelajari hubungan antara computer dengan manusia yang meliputi perancangan,
evaluasi, dan juga implementasi antar muka pengguna computer agar mudah
digunakan oleh manusia.
Ilmu ini berusaha untuk menemukan cara yang paling
efektif untuk dapat merancang pesan secara elektronik, sedangkan interaksi
manusia da computer sendiri merupakan serangkaian proses, dialog dan kegiatan
yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan computer yang keduanya
saling memberikan masukan dan umpan balik melewati sebuah antar muka untuk
mendapatkan hasil akhir yang diharapkan.
Tujuan dari interaksi ini adalah agar memudahkan
manusia dalam melakukan pengoperasian terhadap computer dan memperoleh beberapa
umpan balik yang mereka perlukan selama mereka bekerja menggunakan computer dan
juga mengharapkan agar system computer yang dirancangnya dapat bersifat akrab
dan ramah dengan penggunanya (user friendly. Kita membutuhkan interaksi
tersebut agar kita bisa lebih cepat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan serta
membuat waktu dalam prosesnya menjadi lebih cepat dan juga itu akan mempengaruhi
biaya yang akan dikeluarkan.
Model atau jenis interaksi, antara lain :
1. Command
line interface (perintah baris tunggal)
contoh : unix, linux, dos
2.
Menu (menu datar dan menu tarik)
contoh : hampir semua software menggunakan menu
3. Natural
language (bahasa alami)
contoh : bahasa pemrograman terstruktur (belum objek)
4. Question/answer
and query dialogue
contoh : mysql, dbase interaktif, dll
5. Form-fills
and spreadsheets
contoh : excel, lotus, dll
6. WIMP
- Windows Icon Menu Pointer
- Windows Icon Mouse Pulldown Menu
yang termasuk komponen WIMP : button, dialogue boxes,
pallettes, dll
Ilmu-ilmu yang
berkaitan dengan IMK (Interaksi Manusia & Komputer)
1.
Teknik elektronika & ilmu komputer
memberikan kerangka
kerja untuk dapat merancang sistem HCI
2.
Psikologi
memahami sifat &
kebiasaan, persepsi & pengolahan kognitif, ketrampilan motorik pengguna
3.
Perancangan grafis dan tipografi
sebuah gambar dapat
bermakna sama dengan seribu kata. Gambar dapat digunakan sebagai sarana dialog
cukup efektif antara manusia & komputer
4.
Ergonomik
berhubungan dengan
aspek fisik untuk mendapatkan lingkungan kerja yang nyaman, misal : bentuk meja
& kursi kerja, layar tampilan, bentuk keyboard, posisi duduk, pengaturan
lampu, kebersihan tempat kerja
5.
Antropologi
ilmu pengetahuan
tentang manusia, memberi suatu pandangan tentang cara kerja berkelompok yang
masing – masing anggotanya dapat memberikan konstribusi sesuai dengan bidangnya
6.
Linguistik
merupakan cabang ilmu
yang mempelajari tentang bahasa. Untuk melakukan dialog diperlukan sarana
komunikasi yang memadai berupa suatu bahasa khusus, misal bahasa grafis, bahasa
alami, bahasa menu, bahasa perintah
7.
Sosiologi
studi tentang pengaruh
sistem manusia-komputer dalam struktur sosial, misal adanya PHK karena adanya
otomasi kantor.
Sejarah dan Pengertian Desain
Komunikasi Visual
- Pengertian Desain Komunikasi
Visual
Desain Komunikasi Visual adalah ilmu
yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk
menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah
elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata
letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.
Desain Komunikasi Visual adalah ilmu
yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan
pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok
yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa
informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience,
dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi
program pemerintah.
Pada prinsipnya desain komunikasi
visual adalah perancangan untruk menyampaikan pola pikir dari penyampaian pesan
kepada penerima pesan, berupa bentuk visual yang komunikatif, efektif, efisien
dan tepat. terpola dan terpadu serta estetis, melalui media tertentu sehingga
dapat mengubah sikap positif sasaran. elemen desain komunikasi visual adalah
gambar/ foto, huruf, warna dan tata letak dalam berbagai media. baik media cetak,
massa, elektronika maupun audio visual. Akar bidang desain komunikasi visual
adalah komunikasi budaya, komunikasi sosial dan komunikasi ekonomi.
- Sejarah Desain Komunikasi
Visual
Sejak jaman pra-sejarah manusia
telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi visual. Bentuk komunikasi visual
pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang digunakan untuk menceritakan
kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age), bentuk lain adalah
hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir. Kemudian seiring dengan kemajuan
jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini beralih ke tulisan, contohnya
prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan perkembangan kreatifitas manusia, bentuk
tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk yang lebih menarik dan
komunikatif, contohnya seni panggung dan drama; seperti sendratari Ramayana,
seni pewayangan yang masih menjadi alat komunikasi yang sangat efektif hingga
sekarang.
Sebagai suatu profesi, Desain
Komunikasi Visual baru berkembang sekitar tahun 1950-an. Sebelum itu, jika
seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan sesuatu secara visual, maka ia
harus menggunakan jasa dari bermacam-macam “seniman spesialis”.
Spesialis-spesialis ini antara lain adalah visualizers (seniman visualisasi);
typographers (penata huruf), yang merencanakan dan mengerjakan teks secara
detil dan memberi instruksi kepada percetakan; illustrators, yang memproduksi
diagram dan sketsa dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, desain
komunikasi visual telah melengkapi pekerjaan dari agen periklanan dan tidak hanya
mencakup periklanan, tetapi juga desain majalah dan surat kabar yang
menampilkan iklan tersebut.Desainer komunikasi visual telah menjadi bagian dari
kelompok dalam industri komunikasi – dunia periklanan, penerbitan majalah dan
surat kabar, pemasaran dan hubungan masyarakat (public relations).
Desain Komunikasi Visual baru
populer di Indonesia pada tahun 1980-an yang dikenalkan oleh desainer grafis
asal Belanda bernama Gert Dumbar. Karena menurutnya desain grafis tidak hanya
mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image, audio visual,
display dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup menampung
perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain komunikasi visual
seperti yang kita kenal sekarang ini.
Adapun Fungsi Desain Komunikasi
Visual yaitu :
1.
Sebagai sarana identifikasi
Fungsi dasar yang utama dari desain
komunikasi visual adalah sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat
mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga
dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan dapat
mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya
maupun konsumennya.
2.
Sebagai sarana informasi dan
instruksi
Sebagai sarana informasi dan
instruksi, desain komunikasi visual bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu
hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala; contohnya
peta, diagram, simbol dan penunjuk arah.
3.
sebagai sebagai sarana presentasi
dan promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual
sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan,
mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan
tersebut dapat diingat; contohnya poster.
PERBEDAAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
DAN SENI MURNI
1.
Seni Murni
Seni rupa murni merupakan cabang
seni rupa yang dibuat tanpa mempertimbangkan fungsinya melainkan untuk
dinimkati unsur keindahannya saja. Seni rupa murni cenderung lebih bebas dan
biasanya memiliki nilai estetika yang sangat tinggi. Untuk fungsinya sendiri,
seni rupa murni hanya digunakan sebagai hiasan atau pajangan saja, contohnya
kaligrafi, lukisan patung dan lainnya.
2.
Desain Komunikasi Visual
Dalam Buku Pengantar Metode
Penelitian Budaya Rupa Agus Sachari menjelaskan Desain Komunikasi Visual adalah
Profesi yang mengkaji dan memperlajari desain dengan berbagai pendekatan baik
hal yang menyangkut komunikasi, media, citra tanda maupun nilai.
Desain Komunikasi Visual juga
mengkali hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi dan pesan, teknologi
percetakan, penggunaan teknologi multimedia dan teknik persuasi pada
masyarakat.
Ruang Lingkup Desain Komunikasi
Visual Meliputi :
1. Advertaising
2. Animasi
3. Desain Identitas Usaha
4. Desain Marka Lingkungan
5. Multimedia
6. Desain Grafis Media
7. Cergam
9. Fotografi, tipografi dan
ilustrasi
Jika kita lihat dari pengertian dan
ruang lingkup yang dimiliki oleh seni rupa dan desain komunikasi visual, bisa
kita simpulkan jika perbedaan antara seni murni dan desain komunikasi visual
terlihat dari fungsinya. Desain Komunikasi Visual sudah menggunakan teknologi
secara visual dan teknologi yang tinggi, sedangkan Seni Murni, seni yang masih
murni biasanya buatan tangan dan memiliki nilai estetika yang tinggi.
ELEMEN-ELEMEN
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Christine Suharto Cenadi (1999:5) menyebutkan
bahwa elemen-elemen desain komunikasi visual diantaranya adalah tipografi,
ilustrasi, dan simbolisme. Elemen-elemen ini dapat berkembangan seiring dengan
perkembangan teknologi dan penggunaan media.A. Tata Letak Perwajahan (Layout)
Pengertian layout menurut Graphic Art Encyclopedia (1992:296) “Layout is arrangement of a book, magazine, or other publication so that and illustration follow a desired format”. Layout adalah merupakan pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan.
Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa: “Layout includes directions for marginal data, pagination, marginal allowances, center headings and side head, placement of illustration.” Layout juga meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi. Menurut Smith (1985) dalam Sutopo (2002:174) mengatakan bahwa proses mengatur hal atau pembuatan layout adalah merangkaikan unsur tertentu menjadi susunan yang baik, sehingga mencapai tujuan.
B. Tipografi
Menurut Frank Jefkins (1997:248) tipografi merupakan:
“Seni memilih huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan.”
Wirya (1999:32) mengatakan bahwa beberapat tipe huruf mengesankan nuansa-nuansa tertentu, seperti kesan berat, ringan, kuat, lembut, jelita, dan sifat-sifat atau nuansa yang lain.
C. Ilustrasi
Ilustrasi dalam karya desain komunikasi visual dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan dengan tangan atau gambar dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau fotografi. Menurut Wirya (1999:32) ilustrasi dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan lebih efektif daripada tekas.
Fungsi ilustrasi menurut Pudjiastuti (1997:70) adalah:
“Ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat dan cepat serta mempertegas sebagai terjemahan dari sebuah judul, sehingga bisa membentuk suatu suasana penuh emosi, dari gagasan seakan-akan nyata. Ilustrasi sebagai gambaran pesan yang tak terbaca dan bisa mengurai cerita berupa gambar dan tulisan dalam bentuk grafis informasi yang memikat. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.
D. Simbolisme
Simbolisme sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan karena sifatnya yang universal dibanding kata-kata atau bahasa. Bentuk yang lebihh kompleks dari simbol adalah logo. Logo merupakan identifikasi dari sebuah perusahaan karena logo harus mampu mencerminkan citra, tujuan, jenis, serta objektivitasnya agar berbeda dari yang lainnya. Farbey (1997:91) mengatakan bahwa banyak iklan memiliki elemen-elemen grafis yang tidak hanya terdapat ilustrasi, tetapi juga terdapat muatan grafis yang penting seperti logo perusahaan atau logo merek, simbol perusahaan, atau ilustrasi produk.
E. Warna
Warna merupakan elemen penting yang dapat mempengaruhi sebuah desain. Pemilihan warna dan pengolahan atau penggabungan satu dengan lainnya akan dapat memberikan suatu kesan atau image yang khas dan memiliki karakter yang unik, karena setiap warna memiliki sifat yang berbeda-beda. Danger (1992:51) menyatakan bahwa warna adalah salah satu dari dua unsur yang menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih berdaya tarik pada emosi daripada akal.
F. Animasi
Penggunaan unsur-unsur gerak atau disebut animasi khususnya dalam multimedia akan menimbulkan kesan tersendiri bagi yang melihatnya. Istanto (2001:61) mengatakan bahwa konsep dari animasi menggambarkan gerak sehingga dapat mendukung tampilan secara lebih dinamis.
Berdasarkan teknis pembuatannya, animasi dibagi menjadi dua, yaitu:
• Animasi dua dimensi (2D), adalah animasi yang berkesan datar (flat), baik itu karakter maupun warnanya.
• Animasi tiga dimensi (3D), adalah karakter yang dibuat dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan adanya kesan mendalam atau berdimensi ruang.
Penggunaan animasi dalam sebuah desain multimedia dapat menjadikan tampilan menjadi lebih menarik dan dinamis. Pemilihan jenis animasi yang digunakan bergantung pada kebutuhannya sehingga desaian yang dihasilkan dapat lebih efektif dan efisien.
G. Suara
Suara merupakan elemen pendukung yang digunakan untuk lebih menghidupkan suasana interaksi. Dalam multimedia interaktif, suara dibedakan menjadi dua, yaitu suara utama dan suara pendukung. Suara utama adalah suara yang mengiringi pengguna selama interaksi berlangsung, sedang suara pendukung merupakan suara yang terdapat pada tombol-tombol
DAFTAR
PUSTAKA
http://sarahshintia-sarahshintia.blogspot.co.id/